Wilayah Kabupaten Bandung memiliki banyak tempat wisata yang
menawarkan pemandangan yang indah beserta legenda-legenda yang menarik. Salah
satunya adalah Kecamatan Ciwidey yang berada di selatan Kabupaten
Bandung. Di kawasan ini terdapat objek wisata menarik yaitu Kawah Putih.
Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C.
Di puncak Gunung Patuha itulah terdapat Kawah Saat, saat berarti surut dalam Bahasa Sunda, yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam. Kawah Putih ini terletak sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey.
Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C.
Di puncak Gunung Patuha itulah terdapat Kawah Saat, saat berarti surut dalam Bahasa Sunda, yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam. Kawah Putih ini terletak sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey.
Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau ”Patua”.
Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh. Dahulu masyarakat
setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini sebagai daerah
yang angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju ke sana. Konon
karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di atas kawah akan mati.
Misteri keindahan danau Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) yang melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal tersebut terungkap bahwa kandungan belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau Kawah Putih.
Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi,
pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut
dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya
Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang.
Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur,
antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang
Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak
Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur
yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang secara gaib
terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat disebut domba
lukutan.
Danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air
di danau kawahnya dapat berubah warna, kadangkala berwarna hijau apel
kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna
coklat susu. Paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal
di atas permukaan kawah. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan
bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih, oleh karena itu kawah
tersebut dinamakan Kawah Putih.
Sejak tahun 1987 PT. Perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten
mengembangkan kawasan Kawah Putih ini menjadi sebuah objek wisata. Untuk
tiket masuk areal objek wisata Kawah Putih, setiap orang dikenakan biaya Rp
10.000,00, (update harga
tiket lihat keterangan di bawah) sudah termasuk premi asuransi. Objek wisata
Kawah Putih dibuka mulai pukul 07.00 dan tutup pada pukul 17.00, setiap hari
Senin sampai dengan Minggu. Fasilitas bagi pengunjung di sekitar Kawah Putih
sudah cukup memadai dengan adanya areal parkir, transportasi transit menuju
kawah, pusat informasi, mushala, dan warung-warung makanan.
Untuk menuju ke sana, pengunjung dari Jakarta dapat melewati tol
Cipularang terus menuju pintu keluar tol Kopo menuju Soreang ke arah selatan ke
kota Ciwidey. Sekitar 20 – 30 menit dari kota Ciwidey terlihat tanda masuk
menuju gerbang masuk objek wisata Kawah Putih yang ada di sebelah kiri jalan.
Untuk menuju Kawah Putih dari gerbang masuk kawasan objek wisata Kawah Putih
disarankan menggunakan kendaraan, jangan berjalan kaki karena jalan yang agak
menanjak dan cukup jauh, yaitu sekitar 5,6 km atau sekitar 10 – 15 menit dengan
kendaraan.
Kendaraan pribadi dapat langung menuju tempat parkir luas yang tersedia tidak jauh dari kawah. Sementara pengunjung dengan rombongan besar yang menggunakan bis, atau transportasi umum dapat menggunakan kendaraan khusus yang ada di areal parkir dekat gerbang masuk untuk mencapai kawah dari pintu masuk. Kondisi jalan yang kecil dan menanjak tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan jenis bis besar maupun sedang.
Kendaraan pribadi dapat langung menuju tempat parkir luas yang tersedia tidak jauh dari kawah. Sementara pengunjung dengan rombongan besar yang menggunakan bis, atau transportasi umum dapat menggunakan kendaraan khusus yang ada di areal parkir dekat gerbang masuk untuk mencapai kawah dari pintu masuk. Kondisi jalan yang kecil dan menanjak tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan jenis bis besar maupun sedang.
Transportasi umum menuju Ciwidey dari Bandung dapat ditemui di
Terminal Kebun Kalapa maupun Leuwi Panjang. Setelah sampai di Kota Ciwidey maka
perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan pedesaan tujuan Situ
Patengan. Angkutan pedesaan yang menuju Situ Patengan ini melintasi objek-objek
wisata yang ada di kawasan Ciwidey yaitu Perkebunan Strawberry, Kawah Putih,
Ranca Upas, & kolam renang air panas Cimanggu. Untuk dapat menjelajahi dan
menikmati keindahan alam kawasan Ciwidey dan sekitarnya rasanya tidak cukup
hanya satu hari.
© 2008-2010 arie saksono
Updated Harga Tiket Masuk dari pembaca:
Lihat komentar pengunjung di bawah ini:
Lihat komentar pengunjung di bawah ini:
Bumi
Perkemahan Ranca Upas
Bumi
Perkemahan Ranca Upas adalah salah satu obyek wana wisata di daerah
Ciwidey, Bandung Selatan. Tidak hanya pecinta alam yang menggunakan
tempat ini untuk berkemah atau melakukan aktivitas alam lainnya.
Wisatawan yang sedang berekreasi ke daerah Ciwidey pun dapat
menyempatkan diri untuk mengunjungi obyek wana wisata ini. Lokasinya
tidak jauh dari gerbang utama Kawah Putih Ciwidey, sebelum memasuki
kawasan Perkebunan Teh Ranca Bali.
Obyek
wana wisata Bumi Perkemahan Ranca Upas memiliki area seluas 215 ha
memiliki kekayaan alam perbukitan serta hutan alam yang sangat luas. Di
atas ketinggian sekitar 1.700 dpl, hawa yang sangat sejuk di kisaran
18-23C menambah suasana alam di kawasan ini semakin memikat. Hutan alam
di kawasan ini ditumbuhi beberapa jenis pepohonan seperti Puspa, Jamuju,
Huru, Kitambang, Kihujan, Hamirung, Kurai dan Pasang. Sementara fauna
yang dapat ditemukan antara lain burung tekukur, gagak, elang serta
surili, monyet dan macan.
Pengunjung
akan dimanjakan oleh adanya obyek Penangkaran Rusa Ranca Upas seluas
4-5 ha yang berada di dalam kawasan ini. Kawanan rusa tipe jinak yang
pada awalnya didatangkan dari Kebun Binatang Ragunan Jakarta menjadikan
daya pikat tersendiri obyek wana wisata Bumi Perkemahan Ranca Upas
Daerah Ciwidey sangat kaya dengan
sumber air panas alami. Salah satunya dimanfaatkan oleh perum perhutani
sebagai kolam renang Ciwalini, Kolam Ciwalini memiliki fasilitas parkir
yang luas, tempat bermain anak-anak, Ciwalini juga memanfaatkan
pelimpahnya sumber mata air panas alam. Kolam renang ini berada di
lingkungan perkebunan teh Walini yang sejuk
September 19, 2010 at 18:32
update tarif masuk kawah putih hari ini (19/10/10):
orang: Rp. 26.000 (termasuk ongkos kendaraan ke atas-PP)
mobil: Rp. 150.000 (minibus)-sampai ke atas
update tarif masuk kawah putih hari ini (19/10/10):
orang: Rp. 26.000 (termasuk ongkos kendaraan ke atas-PP)
mobil: Rp. 150.000 (minibus)-sampai ke atas
Oman mengatakan:
Mei 18, 2010 pukul 18:28
Mei 18, 2010 pukul 18:28
Info kemarin tgl 17 Mei
2010.
Tiket masuk update 8 Mei 2010 (dibuka kembali)
Wisnus Rp 25.000,- / orang. (termasuk angkutan ke atas kawah)
Wisman Rp 50.000,- / orang.
Bermobil 1 orang Rp 165.000,- / (man)Rp 190.000,-
Bermobil 2 orang Rp 180.000,- / (man)Rp 230.000,-
Bermobil 3 orang Rp 195.000,- / (man)Rp 270.000,-
dst.
Tiket masuk update 8 Mei 2010 (dibuka kembali)
Wisnus Rp 25.000,- / orang. (termasuk angkutan ke atas kawah)
Wisman Rp 50.000,- / orang.
Bermobil 1 orang Rp 165.000,- / (man)Rp 190.000,-
Bermobil 2 orang Rp 180.000,- / (man)Rp 230.000,-
Bermobil 3 orang Rp 195.000,- / (man)Rp 270.000,-
dst.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar