Cinta Ini Membunuhku season 1
Lirik Lagu Mikha Tambayong – Cinta Pertama
Ku tak tau
Mengapa aku malu
Setiap aku tau dia didekatku
Aku susah
Bila dia tak ada
Tak ingin jauh ku darinya
Ku tak tau
Mengapa aku malu
Setiap aku tau dia didekatku
Aku susah
Bila dia tak ada
Tak ingin jauh ku darinya
Reff :
Ada rasa
Yang tak biasa
Yang mulai kurasa yang entah kenapa
Ada rasa
Yang tak biasa
Yang mulai kurasa yang entah kenapa
Mungkinkah
Ini pertanda
Aku jatuh cinta
Cintaku yang pertama
Ini pertanda
Aku jatuh cinta
Cintaku yang pertama
Tuhan tolong berikan isyarat
Semoga ada jawaban atas doaku
Gelisah aku mendambakan cinta
Yang indah tanpa air mata
Semoga ada jawaban atas doaku
Gelisah aku mendambakan cinta
Yang indah tanpa air mata
Lyric lagu diatas mungkin salah satu dari gambaran seseorang yang sedang terperangkap oleh “cinta pertama“, bahkan disekitar kita juga banyak sekali paradigm yang berpendapat soal cinta, mereka bilang sumber kehidupan dibumi tempat kita berpijak adalah cinta dan kasih saying. Tidak dipungkiri memang cintalah yang membuat warna berbeda di kehidupan ini, dengan cinta tumbuhan serta hewan bias hidup dan melestarikan diri, tapi adakalanya cinta bias membuat kita bagai hidup tak bernyawa, peristiwa tersebut biasa disebut dengan nama “dilema cinta”.
Bedasarkan pengalaman gue maka gue berani mendefinisikan cinta seperti “air”, kenapa gue bilang cinta itu seperti air? Karena menurut gue “adakalanya air berfungsi sebagai sumber kehidupan, tapi kadang air juga bias menjadi arus yang sangat deras yang bisa menghanyutkan kita kapan saja tanpa belas kasihan serta tanpa pandang bulu siapa yang dihanyutkannya”.
Cerita ini berawal dari pertemuan singkat antara gue dan dia di sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Bandung, awalnya gue melihat dia hanya sosok gadis yang biasa saja tanpa ada istimewanya, tetapi lambat laun justru pertemuan yang singkat itulah yang membuat gue tidak bisa tidur, makanpun tak enak? dan yang ada dipikiran gue pada saat itu hanyalah dia. Ya benar, hanya bayangannya yang selalu hadir dalam setiap kedip mata gue. Gue sendiri tidak tahu apa arti dari semua itu, karena sebelumnya gue belum pernah merasakan hal yang gue rasakan pada saat itu. Mungkin terlalu dini jika gue mengartikan hal tersebut sebagai perasaan cinta gue terhadap lawan jenis. Tapi pada akhirnya gue berani menyimpulkan kalau rasa yang gue rasakan adalah perasaan cinta gue terhadap gadis itu.
Bagi gue dia adalah sosok gadis yang sempurna, meskipun dimata Allah tidak ada manusia yang sempurna tapi setidaknya bagi gue dia sangatlah sempurna. Entah kenapa setiap kali gue berada didekatnya gue merasakan kebahagiaan yang belum pernah gue rasakan sebelumnya? Apalagi jika melihat senyumnya, hati gue benar-benar ngerasa berbunga-bunga menyambut senyumannya. Ya, satu lengkungan kecil itu telah “mengalihkan duniaku” seperti yang dikatakan afgan dalam lagunya, hingga gue lupa dari mana asal gue, dan dari kalangan man ague dilahirkan.
Dengan niat mengurangu beban perasaan, akhirnya gue beranikan diri untuk curhat sama teman gue tentang perasaan yang telah membebani pikiran gue itu. Bukannya dapat pencerahan dari teman, e… malah sebaliknya teman gue bilang kalau gue harus melupakannya dengan alasan karena antara gue sama dia bagaikan langit dan bumi yang tidak mungkin dapat bersatu. Teman gue juga sempat mengingatkan gue seperti ini “kalau loe tidak mau kecewa di kemudian hari, maka lupakanlah dia”.
Sejak saat itu gue mencoba untuk instropeksi diri gue dan berusaha untuk membuang jauh-jauh perasaan yang sudah tertanam itu, setelah beberapa hari gue instropeksi ternyata memang benar apa yang dikatakan teman gue, ternyata memang banyak sekali perbedaan antara gue sama dia yang tidak bisa gue pungkiri. Berikut hasil analisa gue selama instropeksi :
· Pertama ( Fisik ) : Gue itu orang yang pendek, kecil, item, serta jelek hingga tidak ada satupun gadis yang mau sama gue, sementara dia begitu amat cantiknya, tinggi serta berkulit putih, hingga membuat banyak pria berlomba-lomba untuk berusaha mendekatinya.
· Kedua ( material ) : Gue berasal dari keluarga yang sederhana bahkan hampir mendekati miskin, sementara dia berasal dari keluarga yang berada.
Rasanya sangat tidak pantas jika gue masih bersikukuh untuk mengharapkan kehadirannya di hati gue ini.
Hari terus berganti, bukannya gue berhasil melupakannya malah justru perasaan ini semakin mantap melekat dalam hati gue, semakin gue berusaha untuk melupakan dia semakin kuat pula perasaan cinta gue terhadapnya. Mungkin lyric lagu dibawah ini sesuai dengan gambaran hati gue pada saat itu.
Lirik Lagu Dygta - Jatuh Cinta
Malam terasa indah sejak ku mengenalmu
Pagi semakin cerah bila ku mengingatmu
Apakah yang kurasa benar jatuh cinta
Reff:*
Malam terasa indah sejak ku mengenalmu
Pagi semakin cerah bila ku mengingatmu
Apakah yang kurasa benar jatuh cinta
Reff:*
Mungkinkah aku jatuh cinta padanya
Mungkinkah aku jatuh hati padanya
Hatiku terasa semakin rindu
**
Rindu ini hanya untuk dirinya
Sayang ini hanya untuk dirinya
Oh tuhan aku jatuh cinta
Mungkin hanya cintamu meluluhkan hatiku
Apakah yang kurasa benar jatuh cinta
Lama gue pendam perasaan ini justru membuat gue tidak bisa apa-apa, ya, gue seperti mayat hidup yang tidak bisa berbuat apa-apa, gue tidak konsen dalam segala hal, bahkan dalam hal pekerjaan pun gue tidak bisa konsen lantaran yang ada dalam pikiran gue hanyalah dia… dia… dia…
Bersambung…