Rabu, 11 Januari 2012
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Peluang usaha budi
daya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup
diperhitungkan saat ini. Apabila kita perhatikan banyak terdapat penjual
pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap
harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin
tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang
cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila
dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena
lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. Berikut ini adalah
gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele.
*Pembenihan Lele.
Adalah
budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara
mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan.
Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele
serta banyaknya usaha pembesaran lele.
* Sistem Budidaya
Terdapat
3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1.
Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele
jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem
ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam
sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan
mencari pasangannya.
2.
Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk
jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh
ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3.
Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan
dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan
ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk
keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus
dari jenis lele.
*Tahap Proses Budidaya
A.
Pembuatan Kolam.
Ada
dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe
kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis
baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam
tandon. Mendapatkan masukan air langsung
dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan
penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang
lain.
Kolam
pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama
masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai
tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam
Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan
betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata,
bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam
Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah
berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai
memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk
dalam saluran pencernaannya.
B.
Pemilihan Induk
Induk
jantan mempunyai tanda :
-
tulang kepala berbentuk pipih
-
warna lebih gelap
-
gerakannya lebih lincah
-
perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
-
alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk
betina bertanda :
-
tulang kepala berbentuk cembung
-
warna badan lebih cerah
-
gerakan lamban
-
perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
C.
Persiapan Lahan.
Proses
pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi
:
-
Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit
penyakit.
-
Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2
untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati
oleh pengeringan.
-
Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai
racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya
dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk
kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
-
Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan
dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada
tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat
dilakukan adalah :
-
Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
-
Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat
langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
D.
Pemijahan.
Pemijahan
adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur
dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna
merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang
berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam
waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E.
Pemindahan.
Cara
pemindahan :
-
kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
-
siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di
sarang.
-
samakan suhu pada kedua kolam
-
pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
-
pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada
malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F.
Pendederan.
Adalah
pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm
dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa
enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang
menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan
lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
*
Manajemen Pakan
Pakan
anakan lele berupa :
-
pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling
baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
-
Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi,
terutama kadar proteinnya.
-
Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC
NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk
meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur
mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
*
Manajemen Air
Ukuran
kualitas air dapat dinilai secara fisik :
-
air harus bersih
-
berwarna hijau cerah
-
kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran
kualitas air secara kimia :
-
bebas senyawa beracun seperti amoniak
-
mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
Untuk
menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk
TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak,
protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan
alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa
beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan
pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan
tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap
10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
*
Manajemen Kesehatan
Pada
dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan
tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh
kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong
tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan
lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting
dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam
kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan
lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang
sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan
jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam
dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan
juga harus sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar