Rabu, 11 Januari 2012

Cara Meningkatkan Gairah Sex Pria

Ada banyak trik yang bisa dilakukan pasangan untuk membangkitkan gairah seks dan membuat momen bercinta jadi tak membosankan. Berikut ini 10 cara yang bisa wanita coba untuk membuat pasangan bergairah.

1. Serangan ‘Nakal’
Kejutkan dia dengan serangan ‘nakal’ segera setelah ia keluar dari kamar mandi dan siap untuk tidur. Atau Anda bisa juga mulai memberinya foreplay di pagi hari. Seperti dikutip iDiva, kata kuncinya adalah ‘menyerangnya di kala lengah’ untuk quickie. Ya, pria suka sekali dengan seks yang dilakukan secara spontan!

2. Menari Erotis
Pria adalah makhluk visual. Itulah kenapa mereka sangat suka menonton film seperti Baywatch atau fashion show lingerie model Victoria’s Secret. Ini adalah salah satu fantasi pria yang diam-diam mereka sembunyikan dari Anda. Jangan ragu merealisasikan keinginannya itu untuk melihat keindahan tubuh istrinya. Sebelum bercinta, Anda bisa melakukan foreplay dengan menari erotis untuknya.

3. Berdandan Seksi
Tak ada salahnya sesekali Anda tampil seksi dengan mengenakan lingerie berenda. Wanita dalam baju setengah telanjang adalah pemicu gairah terbesar bagi pria. Belilah lingerie merah, ungu, semakin cerah semakin bagus! Jangan lupa memakai lipstik merah, eyeliner, dan borgol ketika Anda beraksi.

4. Saling Menyentuh
Mabel Iam, pengarang buku ‘Sex and the Perfect Lover’ menyarankan Anda dan pasangan melakukan pemijatan sebelum bercinta. Sentuhan di kulit bisa menstimulasi tujuh pusat energi di tubuh. “Jadi mulailah memijat pasangan Anda mulai dari tangannya dan pergelangan tangannya,” ujar Iam. “Lalu lanjut ke lengan dan pundaknya, sebelum kemudian Anda menyentuh dadanya,” tambahnya, seperti dikutip Red Book.

5. Bermain Peran
Setiap orang memiliki fantasi seksual sendiri. Salah satu ide foreplay terbaik adalah memerankan karakter yang pasangan sukai. Misalnya pasangan menyukai fantasi suster, Anda dengan memakai pakaian ala suster saat foreplay, pastinya Anda akan nampak seksi di mata pasangan.

6. To The Point
Seperti dikutip dari Loving You, meminta secara terbuka bisa jadi teknik yang paling efektif untuk mengajaknya bercinta. To the point, bukan berarti Anda berkata; ‘sayang, ayo kita bercinta malam ini’. Itu justru bisa menghilangkan mood-nya. Lakukan dengan gerakan, misalnya memberinya ciuman lembut di bibir atau berbisik di telinganya kalau Anda inginkan ‘kehangatan’ malam ini.

7. Pria Ingin Anda Berinisiatif
“Jangan biarkan pasangan yang selalu mengajak Anda duluan untuk bercinta. Kejutkanlah dengan inisiatif Anda, karena hal ini membuat dirinya sebagai pria merasa seksi di mata Anda,” ujar Gardos, seperti dikutip Cosmopolitan. Begitu pula dengan setiap hal yang ia lakukan selama foreplay dan intercourse, jangan hanya menjadi pihak yang menerima tapi tidak memberi. Inisiatif juga membantu menghindari kebosanan bercinta.

8. Ungkapkan Fantasi Seks Anda
Jangan malu atau takut mengungkapkan fantasi seks Anda kepada pasangan. Siapa tahu si dia juga bersemangat dan berusaha mencari ide-ide baru untuk memuaskan Anda. Seperti dikutip She Knows, pria suka saat wanita sesekali memegang kontrol dalam bercinta. Tanyakan juga, seks seperti apa yang pasangan inginkan dari Anda. Saling terbuka soal seks, akan membuat kehidupan seks Anda lebih berkualitas.

9. Kenakan Busana Berwarna Merah
Dikutip dari The Stir, penelitian dari Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa pria menjadi lebih agresif bila melihat wanita yang mengenakan busana berwarna merah. Menariknya, wanita pun juga ikut merasa seksi saat mengenakan baju merah.

10. Gunakan Cokelat
Seperti dilansir Forbes, cokelat sangat berguna untuk kehidupan seks karena zat phenylethylamin. Zat ini bisa memproduksi perasaan bahagia dan euphoria dengan melepas dopamin. Zat inilah yang biasanya bergetar saat Anda orgasme. Coba goda si dia dengan mengoleskan saus cokelat di bibirnya. Lalu berikan pasangan ciuman yang dalam.

Ingin mencoba sesuatu yang berbeda saat bercinta dengan pasangan? Coba lakukan hal-hal yang pria ingin wanitanya lakukan ketika berhubungan intim.
Hal-hal berikut tak melulu demi membahagiakan pria. Justru apa yang pria ingin Anda lakukan itu juga bisa bermanfaat untuk wanita.

1. Katakan apa yang Anda inginkan

Sebelum mulai bercinta, Dr. Barnaby Barrat, Presiden dari American Association of Sex Educators, Counselors and Therapists menyarankan Anda memberitahu pasangan dengan kata-kata apa sebenarnya yang Anda mau. Menurutnya, komunikasi itu bisa menjadi penentu apakah hubungan intim Anda berakhir menyenangkan atau justru tidak memuaskan.
“Salah satu kesalahan dari komunikasi non verbal adalah ambiguitas,” katanya. Jadi kalau memang Anda ingin pasangan menyentuh di titik mana di tubuh, katakan saja dengan jelas untuk menghindari ambiguitas tersebut.
“Cara tersebut tidak membuat pasangan lebih memahami Anda, tapi juga membuat Anda merasa lebih bergairah dan seksi,” tuturnya.
Saat bicara sebaiknya jangan katakan kalau ‘aku tidak suka’. Tapi arahkan saja ke mana dia harus beraksi, bagian mana yang ingin Anda disentuh.

2. Ekspresikan diri Anda

Jika selama ini Anda tidak banyak bersuara saat bercinta, cobalah untuk mengubahnya. Naikkan sedikit volume suara Anda saat berhubungan intim dan lihat bagaimana dia suka suara yang didengarnya itu.
Namun sebaiknya Anda tidak memalsukan suara yang keluar dari mulut Anda tersebut. Anda juga tentunya jangan mengeluarkan suara yang terlalu berlebihan bak bintang porno.
Jangan takut untuk mengeluarkan suara Anda jika memang Anda menyukai aksinya. Suara Anda itu bisa membuatnya bergairah dan mencapai orgasme.

3. Hilangkan Kekhawatiran & Rasa Takut

She Knows menanyakan pada sejumlah pria tentang apa yang mereka inginkan dari pasangannya saat bercinta. Beberapa pria merasa puas dengan kehidupan seks mereka dan tidak ada yang ingin diubah. Tapi beberapa lainnya mengatakan kalau ada yang ingin ditingkatkan dalam aktivitas itu adalah agar pasangannya menghilangkan perasaan khawatir mereka.
Sejumlah wanita kerap merasa tidak percaya diri saat bercinta. Ada yang mengkhawatirkan bagaimana penampilan mereka jadi berantakan. Ada juga wanita yang malu dengan bentuk tubuh atau stretch mark mereka yang terlihat ketika bercinta.
Menurut Dr. Ruth Westheimer, terapis psikoseksual yang juga profesor di New York University, sebenarnya wanita tidak perlu memikirkan apa yang mereka anggap kekurangan tubuhnya. “Jangan pikirkan tentang lemak pada perut atau riasan pada wajah Anda,” ujar Dr. Ruth seperti dikutip dari She Knows.
“Nikmati saja apa yang diberikan oleh pasangan. Anda harus rileks mendapatkan orgasme,” tuturnya lagi.
Percayalah, suami Anda akan menyukai apa adanya, dengan bentuk tubuh seperti apapun. Namun jika masih tetap tidak nyaman dengan bentuk tubuh, cobalah beberapa posisi seks yang bisa menutupi kekurangan Anda itu.
Coba bercinta dengan posisi doggy style. Dengan melakukan posisi itu, suami tidak hanya bisa melihat bokong seksi Anda, tapi juga paha dan punggung. Cowgirl atau woman on top juga termasuk posisi bercinta yang bisa dilakukan jika ingin menyembunyikan lemak di perut. Anda melakukan posisi bercinta ini dengan setengah berdiri dan menopang tubuh pada paha. Otomatis, dengan posisi seperti itu, otot perut pun akan bergerak sehingga lemak yang tertimbun di sana, tersamarkan.

4. Mencoba hal-hal baru

Memang tidak semua posisi, sex toy dan fantasi seks bisa Anda wujudkan bersama pasangan. Tapi semua orang punya apa yang disukai dan tidak disukainya dan suami pun tidak akan keberatan jika Anda mengajaknya mencoba sesuatu yang baru.
Kalaupun kehidupan seks Anda sudah memuaskan, tetap saja akan semakin menyenangkan apabila Anda dan pasangan mau mencoba hal-hal baru, entah itu bermain peran, teknik foreplay baru atau hanya sekadar bercinta di waktu dan tempat berbeda. Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan dirasakan jika tak pernah mencobanya.

Cara Meningkatkan Gairah Sex Wanita

Dalam menikmati hubungan seks, wanita memiliki karakteristik yang berbeda dengan pria. Wanita cenderung lebih membutuhkan foreplay dibandingkan pria. Sebenarnya wanita sangat menginginkan jika tubuh dan bagian-bagian sensitifnya mendapatkan perlakuan istimewa dari pasangannya dengan cara disentuh, dirangsang atau dicumbui. Kalau perlu dipuji keindahannya. Berikut ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan pria agar wanita bertekuk lutut, bergairah dan mabuk kepayang bahkan bisa menjerit saat mencapai orgasme :

1. Wanita suka diraba dengan sentuhan tidak langsung. contohnya sebelum anda mencapai payudaranya, lakukan gerakan memutar-mutar dulu di sekitar payudaranya, kemudian semakin mendekat dan mendekat hingga ke bagian puting susunya.

2. Relaksasi dan rangsangan lembut merupakan dasar untuk membangkitkan nafsu birahi wanita. Kebanyakan wanita membutuhkan rileks terlebih dahulu sebelum menikmati seks. Belaian, sentuhan, usapan atau rabaan secara fisik yang perlahan-lahan dan berirama, secara tidak terduga pada bagian tubuh yang bukan daerah birahi, sedikit demi sedikit akan membangkitkan hasrat birahi yang lebih besar untuk disentuh pada bagian tubuhnya yang lebih sensitif.

3. Sentuh dengan perlahan dan mesra menambah kenikmatan wanita. Jika cara ini dilakukan maka wanita akan terbangkitkan gairah birahinya.

4. Memuji wanita selama melakukan hubungan intim membuat wanita semakin percaya diri. Dengan begitu, wanita akan luluh dan menyerahkan diri sepenuhnya pada pria.

5. Diperlukan waktu untuk mengulur-ulur waktu dalam berhubungan seks. Agar pria bisa bisa menahan lebih lama ejakulasinya. Sepertinya tidak menyenangkan tetapi itulah yang terbaik untuk dilakukan karena wanita cenderung lebih lama dalam mencapai orgasme.

6. Jika wanita sudah basah atau meluap birahinya, pria harus langsung meraba bagian dalam paha wanita. Bukan serta merta membuka celana dalamnya tapi bisa dilakukan dengan menelusup masuk celana dalamnya dan melakukan usapan di balik celana dalam itu dari belakang. Sekalipun nafsu pria sudah memuncak sebaiknya tetap bisa mengulur waktu. Pengendalian ini membuat wanita lebih bebas untuk melepas sifat dirinya dan membiarkan dirinya melepas kendali menikmati cumbuan pria.

7. Sebelum melakukan hubungan intim cobalah anda bayangkan jika anda melakukan hubungan seks tanpa ada rangsangan pada penis anda. Tentunya tidak akan maksimal bukan? Meraba atau merangsang klitoris pada liang vagina wanita membuat wanita akan meluap emosi birahinya sehingga benar-benar siap saat mendapatkan penetrasi di vaginanya.

8. Mencium rambut, kening, pipi, mengusap punggungnya, meraba kakinya dan bagian tubuh lain yang tidak sensitif membuat wanita merasa makin dihargai bahwa pasangannya menyukai seluruh tubuhnya. Dengan menguasai teknik dan seni ini maka seorang pria akan tahu bagaimana untuk membuat wanita mabuk kepayang sehingga kepuasan seks bersama pun bisa dicapai.



Budidaya Ikan Nila

( Oreochromis niloticus )
1. SEJARAH SINGKAT
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih
kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari Sungal Nil dan danau-danau
sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim
tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup
baik Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging
ikan
kakap merah. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan
Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan
adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah
nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan.
2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia ikan nila telah dibudidayakan di seluruh propinsi.
3. JENIS
Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Crdo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus.
Terdapat 3 jenis nila yang dikenal, yaitu: nila biasa, nila merah (nirah) dan nila albino.
4. MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
5. PERSYARATAN LOKASI
1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak
berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar
dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk
memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3. Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi (500 m dpl).
4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak
tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang
disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila
kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat
berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung
Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan.
Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan
alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di kolam dan tambak, angka
kecerahan yang baik antara 20-35 cm.
5. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan
bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air
arus deras.
6. Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan
keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8.
7. Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30 derajat C.
8. Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Kolam
Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan nila
tergantung dari sistim pemeliharaannya (sistim 1 kolam, 2 kolam dlsb).
Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan nila
antara lain:
1. Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan Kolam ini berfungsi
sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang
luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2
ekor/m 2 . Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar
antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam
sebaiknya berpasir.
2. Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air
kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter
persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan
antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
3. Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan
membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya
dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran,
yaitu:
1. Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih
ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya
berjumlah antara
2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter
persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan
memakai kolam semen, sebab
benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih
menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran
tahap kedua
atau langsung dijual kepada pera petani.
2. Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benih
gelondongan besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau
sawah.
Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring
1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II
sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
3. Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih.
Diperlukan kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-
2.000 meter persegi.
4. Kolam/tempat pemberokan
Pembesaran ikan nila dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa
Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100
cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain
itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk
pemijahan dan pemeliharaan benih ikan nila. Sebelum digunakan
petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam
50-60 cm, dibuat parit selebar 1 - 1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
2. Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila diantaranya
adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk
menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom
berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit,
pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan
nila antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan
diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan,
keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak
dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa
dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang
untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu,
oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran
10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap
ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet
(untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser
(gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk
segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
3. Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk
pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam
menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan
kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk
memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi,
diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing
dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk
buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan
10 gram/meter persegi.
2. Pembibitan
1. Pemilihan Bibit dan Induk
Ciri-ciri induk bibit nila yang unggul adalah sebagai berikut:
1. Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas
yang tinggi.
2. Pertumbuhannya sangat cepat.
3. Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
4. Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
5. Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif
buruk.
6. Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 120-180 gram lebih per
ekor dan berumur sekitar 4-5 bulan.
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina
adalah sebagai berikut:
1. Betina
1. Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur,
lubang pengeluaran telur dan lubang urine.
2. Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak
jelas.
3. Warna perut lebih putih.
4. Warna dagu putih.
5. Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
2. Jantan
1. Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu:
anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
2. Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan
jelas.
3. Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.
4. Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
5. Jika perut distriping mengeluarkan cairan.
Ikan nila sangat mudah kawin silang dan bertelur
secara liar. Akibatnya, kepadatan kolam meningkat.
Disamping itu, ikan nila yang sedang beranak lambat
pertumbuhan sehingga diperlukan waktu yang lebih
lama agar dicapai ukuran untuk dikonsumsi yang
diharapkan. Untuk mengatasi kekurangan ikan nila di
atas, maka dikembang metode kultur tunggal kelamin
(monoseks). Dalam metode ini benih jantan saja yang
dipelihara karena ikan nila jantan yang tumbuh lebih
cepat dan ikan nila betina. Ada empat cara untuk
memproduksi benih ikan nila jantan yaitu:
1. Secara manual (dipilih)
2. Sistem hibridisasi antarjenis tertentu
3. Merangsang perubahan seks dengan hormon
4. Teknik penggunaan hormon seks jantan ada
dua cara.
1. Perendaman
2. Perlakuan hormon melalui pakan
2. Pembenihan dan Pemeliharaan Benih
Pada usaha pembenihan, kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Memelihara dan memijahkan induk ikan untuk menghasilkan burayak
(anak ikan).
2. Memelihara burayak (mendeder) untuk menghasilkan benih ikan yang
lebih besar. Usaha pembenihan biasanya menghasilkan benih yang
berbeda-beda ukurannya. Hal ini berkaitan dengan lamanya
pemeliharaan benih. Benih ikan nila yang baru lepas dan mulut
induknya disebut "benih kebul". Benih yang berumur 2-3 minggu
setelah menetas disebut benih kecil, yang disebut juga putihan (Jawa
Barat). Ukurannya 3-5 cm. Selanjutnya benih kecil dipelihara di kolam
lain atau di sawah. Setelah dipelihara selama 3-1 minggu akan
dihasilkan benih berukuran 6 cm dengan berat 8-10 gram/ekor. Benih
ini disebut gelondongan kecil. Benih nila merah. Berumur 2-3 minggu,
ukurannya ± 5 cm. Gelondongan kecil dipelihara di tempat lain lagi
selama 1- 1,5 bulan. Pada umur ini panjang benih telah mencapai 10-
12 cm dengan berat 15-20 gram. Benih ini disebut gelondongan besar.
3. Pemeliharaan Pembesaran
Dua minggu sebelum dan dipergunakan kolam harus dipersiapkan. Dasar
kolam dikeringkan, dijemur beberapa hari, dibersihkan dari rerumputan dan
dicangkul sambil diratakan. Tanggul dan pintu air diperbaiki jangan sampai
teriadi kebocoran. Saluran air diperbaiki agar jalan air lancar. Dipasang
saringan pada pintu pemasukan maupun pengeluaran air. Tanah dasar dikapur
untuk memperbaiki pH tanah dan memberantas hamanya. Untuk mi
dipergunakan kapur tohor sebanyak 100-300 kg/ha (bila dipakai kapur panas,
Ca 0). Kalau dipakai kapur pertanian dosisnya 500-1.000 kg/ha. Pupuk
kandang ditabur dan diaduk dengan tanah dasar kolam. Dapat juga pupuk
kandang dionggokkan di depan pintu air pemasukan agar bila diairi dapat
tersebar merata. Dosis pupuk kandang 1-2 ton/ha. Setelah semuanya siap,
kolam diairi. Mula-mula sedalam 5-10 cm dan dibiarkan 2-3 hari agar teriadi
mineralisasi tanah dasar kolam.Lalu tambahkan air lagi sampai kedalaman 80-
100 cm. Kini kolam siap untuk ditebari induk ikan.
1. Pemupukan
Pemupukan dengan jenis pupuk organik, anorganik (Urea dan TSP),
serta kapur. Cara pemupukan dan dosis yang diterapkan sesuai
dengan standar yang ditentukan oleh dinas perikanan daerah
setempat, sesuai dengan tingkat kesuburan di tiap daerah. Beberapa
hari sebelum penebaran benih ikan, kolam harus dipersiapkan dahulu.
Pematang dan pintu air kolam diperbaiki, kemudian dasar kolam
dicangkul dan diratakan. Setelah itu, dasar kolam ditaburi kapur
sebanyak 100-150 kg/ha. Pengapuran berfungsi untuk menaikkan nilai
pH kolam menjadi 7,0-8,0 dan juga dapat mencegah serangan
penyakit. Selanjutnya kolam diberi pupuk organik sebanyak 300-1.000
kg/ha. Pupuk Urea dan TSP juga diberikan sebanyak 50 kg/ha. Urea
dan TSP diberikan dengan dicampur terlebih dahulu dan ditebarkan
merata di dasar kolam. Selesai pemupukan kalam diairi sedalam 10
cm dan dibiarkan 3-4 hari agar terjadi reaksi antara berbagai macam
pupuk dan kapur dengan tanah. Han kelima air kolam ditambah
sampai menjadi sedalam 50 cm. Setelah sehari semalam, air kolam
tersebut ditebari benih ikan. Pada saat itu fitoplankton mulai tumbuh
yang ditandai dengan perubahan warna air kolam menjadi kuning
kehijauan. Di dasar kolam juga mulai banyak terdapat organisme renik
yang berupa kutu air, jentik-jentik serangga, cacing, anak-anak siput
dan sebagainya. Selama pemeliharaan ikan, air kolam diatur sedalam
75- 100 cm. Pemupukan susulan harus dilakukan 2 minggu sekali,
yaitu pada saat makanan alami sudah mulai habis. Pupuk susulan ini
menggunakan pupuk organik sebanyak 500 kglha. Pupuk itu dibagi
menjadi empat dan masing-masing dimasukkan ke dalam keranjang
bambu. Kemudian keranjang diletakkan di dasar kolam, dua bush di
kin dan dua buah di sisi kanan aliran air masuk. Sedangkan yang dua
keranjang lagi diletakkan di sudut-sudut kolam. Urea dan TSP masing-
masing sebanyak 30 kg/ha diletakkan di dalam kantong plastik yang
diberi lubang-lubang kecil agar pupuk sedikit demi sedikit. Kantong
pupuk tersebut digantungkan sebatang bambu yang dipancangkan di
dasar kolam. Posisi ng terendam tetapi tidak sampai ke dasar kolam.
Selain pukan ulang. ikan nila juga harus tetap diberi dedak dan katul.
pemupukan di atas dapat dilakukan untuk kolam air tawar, payau atau
sawah yang diberakan.
2. Pemberian Pakan
Pemupukan kolam telah merangsang tumbuhnya fitoplankton,
zooplankton, maupun binatang yang hidup di dasar, seperti cacing,
siput, jentik-jentik nyamuk dan chironomus (cuk). Semua itu dapat
menjadi makanan ikan nila. Namun, induk ikan nila juga masih perlu
pakan tambahan berupa pelet yang mengandung protein 30-40%
dengan kandungan lemak tidak lebih dan 3%. Pembentukan telur pada
ikan memerlukan bahan protein yang cukup di dalam pakannya. Perlu
pula ditambahkan vitamin E dan C yang berasal dan taoge dan daun-
daunan/sayuran yang duris-iris. Boleh juga diberi makan tumbuhan air
seperti ganggeng (Hydrilla). Banyaknya pelet sebagai pakan induk
kira-kira 3% berat biomassa per han. Agar diketahui berat bio massa
maka diambil sampel 10 ekor ikan, ditimbang, dan dirata-ratakan
beratnya. Berat rata-rata yang diperoleh dikalikan dengan jumlah
seluruh ikan di dalam kolam. Misal, berat rata-rata ikan 220 gram,
jumlah ikan 90 ekor maka berat biomassa 220 x 90 = 19.800 g.
Jumlah ransum per han 3% x 19.800 gram = 594 gram. Ransum ini
diberikan 2-3 kali sehari. Bahan pakan yang banyak mengandung
lemak seperti bungkil kacang dan bungkil kelapa tidak baik untuk
induk ikan. Apalagi kalau han tersebut sudah berbau tengik. Dedak
halus dan bekatul boleh diberikan sebagai pakan. Bahan pakan seperti
itu juga berfungsi untuk menambah kesuburan kolam.
3. Pemeliharaan Kolam/Tambak
Sistem dan intensitas pemeliharaan ikan nila tergantung pada tempat
pemeliharaan dan input yang tersedia.Target produksi harus
disesuaikan dengan permintaan pasar. Biasanya konsumen
menghendaki jumlah dan ukuran ikan yang berbeda-beda. Intensitas
usaha dibagi dalam tiga tingkat, yaitu
1. Sistem ekstenslf (teknologi sederhana)
▪ Sistem ekstensif merupakan sistem pemeliharaan ikan
yang belum berkembang. Input produksinya sangat
sederhana. Biasanya dilakukan di kolam air tawar.
Dapat pula dilakukan di sawah. Pengairan tergantung
kepada musim hujan. Kolam yang digunakan biasanya
kolam pekarangan yang sempit. Hasil ikannya hanya
untuk konsumsi keluarga sendiri. Sistem
pemeliharaannya secara polikultur. Sistem ini telah
dipopulerkan di wilayah desa miskin.
▪ Pemupukan tidak diterapkan secara khusus. Ikan
diberi pakan berupa bahan makanan yang terbuang,
seperti sisa-sisa dapur limbah
pertanian (dedak, bungkil kelapa dll.).
▪ Perkiraan pemanenan tidak tentu. Ikan yang sudah
agak besar dapat dipanen sewaktu-waktu. Hasil
pemeliharaan sistem ekstensif sebenar cukup
lumayan, karena pemanenannya bertahap. Untuk
kolam herukuran 2 x 1 x 1 m ditebarkan benih ikan
nila sebanyak 20 ruang berukuran 30 ekor. Setelah 2
bulan diambil 10 ekor, dipelihara 3 bulan kemudian
beranak, demikian seterus. Total produksi sistem ini
dapat mencapai 1.000 kg/ha/tahun 2 bln. Penggantian
air kolam menggunakan air sumur. Penggantian
dilakukan seminggu sekali.
2. Sistem semi-Intensif (teknologi madya)
▪ Pemeliharaan semi-intensif dapat dilakukan di kolam,
di tambak, di sawah, dan di jaring apung.
Pemeliharaan ini biasanya digunakan untuk
pendederan. Dalam sistem ini sudah dilakukan
pemupukan dan pemberian pakan tambahan yang
teratur.
▪ Prasarana berupa saluran irigasi cukup baik sehingga
kolam dapat berproduksi 2-3 kali per tahun. Selain itu,
penggantian air juga dapat
dilakukan secara rutin. Pemeliharaan ikan di sawah
hanya membutuhkan waktu 2-2,5 bulan karena
bersamaan dengan tanaman padi atau sebagai
penyelang. OIeh karena itu, hasil ikan dan sawah
ukurannya tak lebih dari 50 gr. Itu pun kalau benih
yang dipelihara sudah berupa benih gelondongan
besar.
▪ Budi daya ikan nila secara semi-intensif di kolam dapat
dilakukan secara monokultur maupun secara
polikultur. Pada monokultur sebaiknya dipakai sistem
tunggal kelamin. Hal mi karena nila jantan lebih cepat
tumbuh dan ikan nila betina.
▪ Sistem semi-intensif juga dapat dilakukan secara
terpadu (intergrated), artinya kolam ikan dikelola
bersama dengan usaha tani lain maupun dengan
industri rumah tangga. Misal usaha ternak kambing,
itik dan sebagainya. Kandang dibuat di atas kolam
agar kotoran ternak menjadi pupuk untuk kolam.
▪ Usaha tani kangkung, genjer dan sayuran lainnya juga
dapat dipelihara bersama ikan nila. Limbah sayuran
menjadi pupuk dan pakan tambahan bagi ikan.
Sedangkan lumpur yang kotor dan kolam ikan dapat
menjadi pupuk bagi kebun sayuran.
▪ Usaha huler/penggilingan padi mempunyai hasil
sampingan berupa dedak dan katul. Oleh karena itu,
sebaiknya dibangun kolam ikan di
dekat penggilingan tersebut.
▪ Hasil penelitian Balai Penelitian Perikanan sistem
integrated dapat menghasilkan ikan sampai 5 ton atau
lebih per 1 ha/tahun.
3. Sistem intensif (teknologi maju)
▪ Sistem pemeliharaan intensif adalah sistem
pemeliharaan ikan paling modern. Produksi ikan tinggi
sampai sangat tinggi disesuaikan dengankebutuhan
pasar.
▪ Pemeliharaan dapat dilakukan di kolam atau tambak
air payau dan pengairan yang baik. Pergantian air
dapat dilakukan sesering mungkin sesuai dengan
tingkat kepadatan ikan. Volume air yang diganti setiap
hari sebanyak 20% atau bahkan lebih.
▪ Pada usaha intensif, benih ikan nita yang dipelihara
harus tunggal dain jantan saja. Pakan yang diberikan
juga harus bermutu.
▪ Ransum hariannya 3% dan berat biomassa ikan per
hari. makanan sebaiknya berupa pelet yang berkadar
protein 25-26%, lemak 6-8%. Pemberian pakan
sebaiknya dilakukan oleh teknisinya sendiri dapat
diamati nafsu makan ikan-ikan itu. Pakan yang
diberikan knya habis dalam waktu 5 menit. Jika pakan
tidak habis dalam waktu 5 menit berarti ikan
mendapat gangguan. Gangguan itu berupa serangan
penyakit, perubahan kualitas air, udara panas, terlalu
sering diberi pakan.
7. HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama
1. Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan
minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2. Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit
diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3. Kodok
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang
mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.
4. Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan;
pemagaran kolam.
5. Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6. Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi
rumbai-rumbai atau tali penghalang.
2. Penyakit
1. Penyakit pada kulit
Gejala: pada bagian tertentu berwarna merah, berubah warna dan tubuh
berlendir.
Pengendalian:
1. direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit
dengan dosis 2 gram/10 liter air, pengobatan dilakukan berulang 3
hari kemudian.
2. direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit
dengan dosis 2-3,5 %.
2. Penyakit pada insang
Gejala: tutup insang bengkak, Lembar insang pucat/keputihan.
Pengendalian: sama dengan di atas.
3. Penyakit pada organ dalam
Gejala: perut ikan bengkak, sisik berdiri, ikan tidak gesit.
Pengendalian: sama dengan di atas.
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama
pada budidaya ikan nila:
1. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2. Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu
pemasukan air.
5. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati
dan benar.
7. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai
pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
8. PANEN
Pemanenan ikan nila dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.
1. Panen total
Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal
10 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 1 m persegi di depan
pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan.
Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan
waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk
menghindari lukanya ikan.
2. Panen sebagian atau panen selektif
Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih
dengan ukuran tertentu. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang di
atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka
akibat jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat
dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.
9. PASCAPANEN
Penanganan pascapanen ikan nila dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup
maupun ikan segar.

1. Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan
hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam
keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
1. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
2. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
3. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
2. Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu
diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
1. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
2. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
3. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak
dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan
daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan
seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak
maksimum 50 cm.
4. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.
Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan
jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian
ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi
dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian
juga antara ikan dengan penutup kotak.
3. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalah sebagai
berikut:
1. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak
cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong
plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan
penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan
air sumur yang telah diaerasi semalam.
3. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari.
Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan
dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x
1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan
dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran
3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran
benihnya.
4. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi
menjadi dua bagian, yaitu:
1. Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak
memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba.
Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk
mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.
2. Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan
waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume
media
pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer
Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang
diangkut dengan kantong plastik:
1. masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian
benih;
2. hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke
permukaan air;
3. alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik
sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
4. kantong plastik lalu diikat.
5. kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi
membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50
m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong
plastik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih
sampai di tempat tujuan
adalah sebagai berikut:
▪ Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1
kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
▪ Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang
berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar
perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi
perlahan-lahan.
▪ Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan
tetrasiklin selama 1- 2 menit.
▪ Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam
bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya.
Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25
ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat
juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20
ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
▪ Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di
kolam budidaya.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
1. Analisa Usaha Budidaya
Perkiraan analisis usaha budidaya ikan nila selama 1 bulan pada tahun 1999 di daerah
Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1. Biaya produksi
1. Sewa kolam Rp. 120.000,-
2. Benih ikan nila 4000 ekor, @ Rp.200,- Rp. 800.000,-
3. Pakan
▪ Dedak 8 karung @ Rp.800,- Rp. 6.400,-
4. Obat dan pupuk
▪ Kotoran ayam 4 karung, @ Rp.7.000,- Rp. 28.000,-
▪ Urea dan TSP 10 kg, @ Rp.1.800,- Rp. 18.000,-
▪ Kapur 30 kg, @ Rp. 1.200,- Rp. 36.000,-
5. Peralatan Rp. 100.000,-
6. Tenaga kerja 1 orang @ Rp. 7500,- Rp. 225.000,-
7. Biaya tak terduga 10% Rp. 133.340,-
Jumlah biaya produksi Rp.1.466.740,-
2. Pendapatan benih ikan 85%,4000 ekor @ Rp.700,- Rp.2.380.000,-
3. Keuntungan Rp. 913.260,-
4. Parameter kelayakan usaha : B/C ratio 1,62
2. Gambaran Peluang Agribisnis
Dengan adanya luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau
alam dan buatan seluas hampir mendekati 13 juta ha merupakan potensi alam yang
sangat baik bagi pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Disamping itu banyak
potensi pendukung lainnya yang dilaksanakan oleh
pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, program penelitian dalam hal
pembenihan, penanganan penyakit dan hama dan penanganan pasca panen,
penanganan budidaya serta adanya kemudahan dalam hal periizinan import.
Walaupun permintaan di tingkal pasaran lokal akan ikan nila dan ikan air tawar
lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah hasil penjualan
secara rata-rata selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Apabila pasaran lokal
ikan nila mengalami kelesuan, maka akan sangat berpengaruh terhadap harga jual
baik di tingkat petani maupun di tingkat grosir di pasar ikan. Selain itu penjualan
benih ikan nila boleh dikatakan hampir tak ada masalah, prospeknya cukup baik.



Pilih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Pasang widget ini

Negara Pengunjung

free counters

Ruang Komunikasi

Jam

Yasir Santiago Blog. Diberdayakan oleh Blogger.

Lokasi Pengunjung

Followers

Tentang Saya

Foto saya
Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia
Berawal dari banyaknya teman yang memakai blog sebagai media bertukar informasi dengan berbagai orang, Saya ikut tertarik untuk membuatnya, ALHASIL jadilah blog ini. hhhehehe. Bagi semua pembaca mohon dimaafkan dan dimaklumi jika blog ini masih banyak kesalahan dan kekurangannya, mengingat blog ini masih tergolong sangat baru, hehhe. Salam sukses !!!!

Pengunjung

Rabu, 11 Januari 2012

Cara Meningkatkan Gairah Sex Pria
Ada banyak trik yang bisa dilakukan pasangan untuk membangkitkan gairah seks dan membuat momen bercinta jadi tak membosankan. Berikut i...
Cara Meningkatkan Gairah Sex Wanita
Dalam menikmati hubungan seks, wanita memiliki karakteristik yang berbeda dengan pria. Wanita cenderung lebih membutuhkan foreplay di...
Budidaya Ikan Nila
( Oreochromis niloticus ) 1. SEJARAH SINGKAT Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipi...

 
Template Indonesia | Yasir Santiago Blog
Aku cinta Indonesia